Perbedaan Otak Kanan & Otak Kiri


Gambar Ilustrasi Fungsi Otak Kanan & Otak Kiri
Tentang otak kiri

Pemikiran bahwa otak kiri adalah otak logika, dan otak kanan otak kreatif sudah ketinggalan jaman. Kita dapat menjadi sangat kreatif dengan menggunakan tahap-tahap, pola dan variasi yang logis. Buku karya Edward de Bono tentang Berpikir Lateral, mengingatkan kita bahwa seseorang dapat menggunakan sisi otak kiri untuk menjadi kreatif. Selama bertahun-tahun, de Bono melakukan serangkaian proses untuk sampai kepada solusi kreatif melalui metode yang bertahap.
Apakah musik itu merupakan aktivitas pada otak kanan? Pikirkan lagi! Para peneliti neuroscience menemukan bahwa para musisi memproses musik sampai pada tingkat yang lebih besar dibagian belahan otak kiri, sementara mereka yang bukan musisi memprosesnya lebih pada belahan otak kanan. Seorang seniman dalam merancang karya seni, mereka mengikuti logika dan aturan mereka sendiri tentang bentuk, warna dan suara. Karena agar karya mereka dapat diterima orang banyak, harus ada pertimbangan secara logika, detail dan proporsional. Agar menghasilkan karya seni yang bagus, harus melibatkan belahan kiri & kanan secara seimbang.

Tentang Otak kanan

Penemuan neuroscience tentang otak kanan, memang memegang peranan dalam hidup kita saat ini. Bicara tentang belahan otak kanan, sekolah adalah tempat yang paling banyak disalahkan. Diperkirakan hampir 90% pembelajaran di sekolah dominan pada belahan otak kiri. Maklum saja cara ceramah adalah metode yang paling mudah dilakukan para guru dalam mengajar. Dan itu lebih banyak mengaktifkan otak kiri. Kenapa banyak siswa yg ‘boring’ waktu guru menerangkan? Karena otak kiri siswa dipacu unjuk kerjanya, sementara otak kanannya nganggur tanpa aktivitas. Dan aktifitas berlebih dari organ tubuh dalam hal ini otak menghasilkan metabolik buangan yang lebih banyak yang menyebabkan otak kiri menjadi cepat lelah. Juga otak kiri yang digunakan secara berlebihan ini, memerlukan nutrisi makanan yang lebih banyak yaitu oksigen dan glukosa. Hal ini berakibat otak kiri lebih banyak mengambil oksigen dan glukosa tubuh, sehingga otak kanan menjadi kekurangan. Karena itulah beberapa siswa melakukan kegiatan saat guru mengajar tsb menjadi sepertinya kelelahan yang berakibat: melamun, cuek, corat-coret kertas, baca komik, jahil sama teman dll. Ini sebagai wujud kompesansi otomatis yang dilakukan oleh otak kanan, yang juga memerlukan nutrisi oksigen dan glukosa. Solusinya, guru seharusnya mengajar dengan melibatkan kedua belahan otak. Belahan otak kanan perlu dilibatkan juga dalam pembelajaran seperti: tampilan gambar, cerita, gerakan, aktivitas kelas, diskusi, musik, film dll.
Perbedaan dua fungsi otak sebelah kiri dan kanan akan membentuk sifat, karakteristik dan kemampuan yang berbeda pada seseorang. Perbedaan teori fungsi otak kiri dan otak kanan ini telah populer sejak tahun 1960an, dari hasil penelitian Roger Sperry.
Otak besar atau cerebrum yang merupakan bagian terbesar dari otak manusia adalah bagian yang memproses semua kegiatan intelektual, seperti kemampuan berpikir, penalaran, mengingat, membayangkan, serta merencanakan masa depan.

Otak besar dibagi menjadi belahan kiri dan belahan kanan, atau yang lebih dikenal dengan Otak Kiri dan Otak Kanan. Masing-masing belahan mempunyai fungsi yang berbeda. Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika. Beberapa pakar menyebutkan bahwa otak kiri merupakan pusat Intelligence Quotient (IQ).

Sementara itu otak kanan berfungsi dalam perkembangan Emotional Quotient (EQ). Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi. Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, melukis dan segala jenis kegiatan kreatif lainnya.

Belahan otak mana yang lebih baik? Keduanya baik. Setiap belahan otak punya fungsi masing-masing yang penting bagi kelangsungan hidup manusia. Akan tetapi, menurut penelitian, sebagian besar orang di dunia hidup dengan lebih mengandalkan otak kirinya. Hal ini disebabkan oleh pendidikan formal (sekolah dan kuliah) lebih banyak mengasah kemampuan otak kiri dan hanya sedikit mengembangkan otak kanan.

Orang yang dominan otak kirinya, pandai melakukan analisa dan proses pemikiran logis, namun kurang pandai dalam hubungan sosial. Mereka juga cenderung memiliki telinga kanan lebih tajam, kaki dan tangan kanannya juga lebih tajam daripada tangan dan kaki kirinya. Sedangkan orang yang dominan otak kanannya bisa jadi adalah orang yang pandai bergaul, namun mengalami kesulitan dalam belajar hal-hal yang teknis.
Ada banyak cara untuk mengetahui apakah seseorang dominan otak kanan atau dominan otak kiri. Misalnya dengan melihat perilaku sehari-hari, cara berpakaian, dengan mengisi kuisioner yang dirancang khusus atau dengan peralatan Electroencephalograph yang bisa mengamati bagian otak mana yang paling aktif.
Disekitar Anda pastinya ada orang yang pandai dalam ilmu pengetahuan, tapi tidak pandai bergaul. Sebaliknya ada orang yang pandai bergaul, tapi kurang pandai di sekolahnya. Keadaan semacam ini disebabkan oleh ketidakseimbangan antara otak kanan dan otak kiri.
Idealnya, otak kiri dan otak kanan haruslah seimbang dan semuanya berfungsi secara optimal. Orang yang otak kanan dan otak kirinya seimbang, maka dia bisa menjadi orang yang cerdas sekaligus pandai bergaul atau bersosialisasi.

Seseorang yang dominan belahan kiri, biasanya akan:
  • ·        Memilih sesuatu yang berurutan
  • ·        Belajar lebih baik dari bagian-bagian kemudian keseluruhan
  • ·        Lebih memilih system membaca fonetik
  • ·        Menyukai kata-kata symbol dan huruf
  • ·        Lebih memilih membaca subyeknya lebih dulu
  • ·        Mau berbagi informasi fakta yang berhubungan
  • ·        Lebih memilih instruksi yang berurutan secara detail
  • ·        Mengalami focus internal lebih besar
  • ·        Menginginkan struktur dan prediksi


Seseorang yang dominan belahan kanan, biasanya akan:
  • ·        Merasa lebih nyaman dengan sesuatu yang acak
  • ·        Paling baik belajar dari keseluruhan kemudian bagian-bagian
  • ·        Lebih memilih system membaca seluruh bahasa
  • ·        Menyukai gambar, grafik dan diagram
  • ·        Lebih memilih melihat atau mengalami subyeknya lebih dulu
  • ·        Mau berbagi informasi tentang hubungan antara segala sesuatu
  • ·        Lebih memilih yang spontan, lingkungan belajar yang mengalir
  • ·        Mengalami fokus eksternal yang lebih besar
  • ·        Menginginkan pendekatan yang tak terbatas, baru & mengejutkan.




Komentar